×
PENCARIAN

Anugerah Tuhan

Bagaimana memiliki relasi dengan Allah, beristirahat dalam anugerah dan kasih Allah…

Artikel ini ditulis untuk orang percaya yang ingin menyenangkan hati Allah, tetapi bergumul dengan kegagalan dan perasaan bersalah. Memahami anugerah Allah sangat penting agar dapat hidup dengan sukacita dan mampu untuk selalu dapat mendekat kepada Allah, mengenal kasih-Nya kepada Saudara.

Satu-satunya cara untuk hidup sebagai orang percaya dengan damai dan sukacita, adalah dengan menaruh iman kita kepada Yesus, bukan hanya untuk keselamatan kekal, tetapi juga untuk pengudusan kita.

Yesus adalah jalan, kebenaran, hidup. Dia adalah satu-satunya obyek iman kita; bukan diri kita sendiri, bukan metode, bukan doktrin. Dia meminta kita untuk terus bergantung pada-Nya. Ibrani 12:2 memberi kita pesan yang menghibur bahwa Yesus adalah penyempurna iman kita.

Ayat-ayat berikut akan membantu Saudara melihat seberapa besar iman kita harus bersandar pada Yesus, bukan diri kita sendiri. Itu akan menunjukkan kepada Saudara apa yang telah Ia lakukan bagi kita dan apa yang Ia ingin kita percayai.

Beginilah caranya kita bebas untuk hidup, diterima oleh-Nya, karena kasih karunia-Nya.

Silakan baca ayat-ayat ini. Selanjutnya adalah diagram, untuk membantu membuatnya lebih jelas.

Roma 5:15-17 “Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.”

Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan kasih karunia atas banyak pelanggaran tersebut mengakibatkan pembenaran.

Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Bagaimana Anda bisa membuat diagram ayat-ayat ini.

satu dosapenghakimanpenghukumankematian
banyak dosapemberian cuma-cuma (salib)pembenaranhidup yang kekal

 
Empat (4) kelompok ayat Firman Tuhan berikut menunjukkan sebuah pola. Dalam tipe reguler adalah kondisi kita tanpa Kristus. Dalam huruf tebal menunjukkan apa yang kita miliki sekarang karena salib dan berada di bawah kasih karunia Tuhan.

Perhatikan bahwa sebagian besar bagian yang dicetak tebal dimulai dengan kata “tetapi”. Ini kontras yang tajam yang cocok dengan diagram di atas.

Ayat-ayat ini menjelaskan bagaimana kita telah dipindahkan dari diagram garis atas menuju kematian, ke diagram garis bawah menuju kehidupan kekal.

1. “Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu. "Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. h Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” Roma 3:10-26

 
2. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka . Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan,, dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman ; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” Efesus 2:1-8

 
3. “Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” Titus 3:3-7

 
4. “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Kolose 1:21, 22

Saudara dapat membuat daftar dari empat hal ini tentang diri kita sendiri sebelum menerima Kristus ke dalam hidup kita: tidak mencari Tuhan; mati dalam dosa kita; budak dari berbagai nafsu; melakukan perbuatan jahat.

Dan kemudian buatlah daftar dari keempat hal yang sama dari apa yang Tuhan lakukan bagi kita: dibenarkan oleh kasih karunia-Nya sebagai suatu pemberian; membuat kita hidup dengan Kristus; menyelamatkan kita; mencurahkan Roh Kudus ke atas kita; mendamaikan kita; menampilkan kita sebagai orang yang kudus, tidak bercacat di hadapan-Nya

(Dalam pemahaman saya tentang kasih karunia Tuhan, tulisan-tulisan Chuck Smith sangat membantu. Saya akan mengutip dia secara bebas dalam artikel ini, dan Kitab Suci sehingga Saudara dapat terus mendengar dari Tuhan sendiri.)

Mengapa Allah Menerima Kita

“Masing-masing dari kita dapat berhubungan dengan Allah, meskipun kita jauh dari sempurna… Kita tidak datang atas dasar kelayakan kita, tetapi atas dasar hubungan kita dengan-Nya.”1

“…kegembiraan terbesar dalam hidup–mengalami hubungan cinta sejati dengan Tuhan. Mengetahui bahwa Dia ada untuk kita, bahwa Dia mengasihi kita, adalah sumber keamanan terbesar yang pernah diketahui siapa pun. Menemukan kasih karunia Allah yang mulia…Saya belajar untuk berhubungan dengan Allah dengan dasar yang sama sekali baru: bukan berdasarkan pekerjaan saya, atau kebenaran saya, tetapi atas dasar kasih Allah kepada saya melalui Yesus Kristus.”2

“Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” (Efesus 1:5-7)

“Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya.…” (Roma 4:5-7)

“Jika kita percaya pada kebenaran kita sebagai dasar hubungan kita dengan Allah, kita tidak akan pernah mengalami kedamaian yang konsisten. [Ada banyak pertanyaan: apakah saya banyak berdoa, cukup membaca Alkitab, dipenuhi Roh, percaya kepada Tuhan, bagaimana saya memperlakukan orang lain, bagaimana keadaan saya: kemarahan, keegoisan, kekhawatiran, dll.]

Mencoba berhubungan dengan Allah atas dasar usaha dan kerja selalu merupakan perjuangan, selalu penuh tekanan. Jika kita ingin mengetahui damai sejahtera Allah, kita harus menyadari bahwa anugerah Allah yang luar biasa ini pertama-tama mengalir kepada kita meskipun kita busuk dan tidak layak menerimanya.
Kemudian setelah menerima anugerah Allah yang mulia ini, damai Allah memenuhi hati dan hidup kita.

Kita tahu bahwa Dia mengasihi kita – meskipun kita jauh dari sempurna, meskipun kita telah gagal…..Di dalam Kristus, saya memiliki kedudukan yang benar-benar sempurna dan benar di hadapan Tuhan. Tidak ada tuntutan terhadap saya……[karena] Yesus Kristus adalah sempurna dan kebenaran-Nya diperhitungkan dalam akun saya karena iman saya kepada-Nya.”3

“Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.” (Efesus 2:13)

“Injil kasih karunia menegaskan bahwa meskipun Saudara tidak pantas mendapatkannya, Allah ingin Saudara mengalami kasih-Nya, sentuhan-Nya, kuasa-Nya, dan urapan-Nya. Berkat tidak datang karena pekerjaan Saudara, itu datang karena iman Saudara – karena Saudara percaya dan beriman bahwa Allah akan memberkati Saudara.”4

Kita Hidup Di Bawah Kasih Karunia Tuhan, Bukan Hukum Taurat

“Hubungan penuh kasih adalah apa yang Allah cari dengan setiap kita masing-masing. Dia tidak ingin mengikat Saudara dengan hukum. Dia ingin menarik Saudara dengan kasih-Nya kepada diri-Nya. Ini adalah Injil kasih karunia Allah, kebenaran yang diperhitungkan Allah kepada kita selain dari hukum Taurat.”5

Ketakutan bukanlah cara Tuhan memotivasi kita untuk berubah. Dia telah memanggil kita ke dalam hubungan kasih dengan diri-Nya. Ketakutan dan kasih tidak bisa hidup berdampingan. Kita tidak dapat menikmati kasih Tuhan jika kita takut akan ketidaksetujuan, penolakan, atau perlakuan kasar-Nya terhadap kita. Bagaimana Dia memandang dosa-dosa kita? Dengan pengampunan karena kematian Yesus bagi kita. Dia berkata Dia mengasihi kita dan ingin kita hidup dalam hubungan dengan-Nya tanpa rasa takut. Kita diampuni dan dikasihi.

“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yoh.4:9-19)

Ya, perintah Allah adalah hikmat dan benar, dan kita harus mengasihi orang lain…

"Jika ada orang yang berkata, 'Aku mengasihi Tuhan,' dan membenci saudaranya, dia adalah seorang pembohong." Kita dengan mudah terbukti sebagai pembohong, mungkin setiap hari!, karena kita berdosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Tapi itu tidak mempengaruhi kasih Allah kepada kita atau pengampunan-Nya terhadap kita.
“Karena Kristus, kita dapat mengalami kesatuan sejati dengan Allah. Allah tidak dekat dengan kita satu saat dan jauh di saat berikutnya. Dan bahkan jika kita gagal, meskipun kita masih lemah di banyak bidang, kedudukan kita yang benar di hadapan Allah tidak berbeda….Hubungan kita dengan Allah stabil dan aman karena tidak didasarkan pada kita atau kinerja kita. Hubungan kita didasarkan pada pekerjaan Yesus Kristus atas nama kita…..Tuhan Allah mengasihi Saudara. Saudara sangat dikasihi-Nya sehingga Dia memilih Saudara dan memanggil Saudara untuk menjadi milik-Nya selamanya.”6
“Dengan kepercayaan kita kepada-Nya, Dia telah menyucikan kita dari segala dosa kita dan Dia telah menerima kita. Allah ingin menganugerahkan kepada kita kekayaan dan kepenuhan kasih-Nya – bukan karena kita pantas mendapatkannya, tetapi karena Dia mengasihi kita.”7

“Kita harus berdiri teguh dalam kebebasan di mana Kristus telah memerdekakan kita. Kita tidak boleh membiarkan aturan yang mengutuk masuk dan mendominasi hidup kita [Saya seharusnya…Saya perlu…fokus pada diri sendiri…berapa banyak waktu yang saya habiskan bersama Tuhan, pelayanan seperti apa yang saya miliki, apa yang saya lakukan dengan hidup saya … semua egois, perbudakan yang mengarah pada perasaan penghakiman dan penghukuman yang bertentangan dengan Kitab Suci.]

Kebenaran kita tidak didasarkan pada seberapa banyak kita membaca, berdoa, berpuasa atau memberi. Kebenaran kita didasarkan pada kepercayaan sederhana kepada Yesus untuk membasuh kita dan menyucikan kita dari dosa-dosa kita dan untuk menyucikan kita di mata Bapa.”8

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5;1)

Jika mencoba untuk hidup di bawah aturan, kewajiban, standar (Allah atau yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri atau yang orang lain coba tetapkan untuk kita), jika kita fokus pada hal-hal ini, dan bukan kepada pada Kristus …

“Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia…. Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi ? Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.” Galatia 5:4,7,8

“Berjalan menurut perintah Kristus tidak membuat kita lebih benar – hanya lebih bahagia dan lebih puas.”9

Hubungan saya dengan Allah harus didasarkan pada kasih-Nya kepada saya, berada di bawah kasih karunia-Nya, terus-menerus bersyukur atas pengampunan-Nya terhadap saya. Itu menuntun saya untuk bergantung pada-Nya, dan memungkinkan saya untuk berfokus pada-Nya daripada diri saya sendiri. Saya kemudian dalam posisi, seperti yang dibicarakan Efesus 1:3-10, penerima kasih-Nya yang sadar, dan mampu menghidupi ayat ini:

“Supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Efesus 1:12

Mengapa Kita bergumul dalam Menerima Kasih Karunia Allah?

Kadang-kadang karena kesombongan, atau berpikir bahwa kita mendapatkan apa yang kita inginkan, kita adalah orang yang bertanggung jawab, pekerja keras, melakukan tugas dengan benar .... tidak ingin menerima hadiah sebanyak yang kita lebih suka menerima hak kita, bekerja "jujur" dan mampu. Tetapi bagaimana jika Allah ingin memberi kita sesuatu secara cuma-cuma? Bagaimana jika Dia ingin mengungkapkan kasih-Nya?

Dalam perumpamaan tentang pemilik tanah…apakah pekerja yang hanya bekerja satu jam, tetapi menerima upah sehari penuh merasa bersalah? Apakah itu yang diinginkan pemilik tanah? Tidak, dia ingin mereka merasa bersyukur bahwa kebutuhan keluarga mereka terpenuhi. Allah tidak hanya ingin kita mengalami kemurahan hati-Nya, tetapi juga menikmatinya. Jika saya ingin hidup dengan arahan Allah, saya perlu menerima berkat-Nya, anugerah-Nya dan merasa bersyukur, tidak bersalah. Saya perlu mengambil arahan saya dari sudut pandang-Nya, bukan warisan atau asuhan saya atau nilai-nilai dunia.
“Jika kita masih berusaha untuk menyenangkan Allah dengan menjadi cukup baik, kekalahan dan frustasi akan menjadi nasib kita. Jika kita telah percaya pada kasih karunia Allah untuk mengubah kita dan membentuk Kristus di dalam diri kita, kita akan menikmati hidup dan damai.”10

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Roma 8:6

“Semoga Dia menganugerahkan agar kita berdiri teguh di dalam Yesus Kristus dan dalam pengetahuan tentang kebenaran. Semoga kita menyadari kedalaman berkat dan kebebasan yang luar biasa yang telah Tuhan berikan kepada kita dengan begitu kaya. Dan semoga kita mengalami berkat-berkat ini setiap hari saat kita berjalan dalam kasih Tuhan yang indah, berdiri teguh dalam kasih karunia-Nya yang mulia.”11
“Tuhan mampu menganugerahkan kepada kita kasih-Nya, melimpahi kita dengan kemurahan dan kebaikan-Nya, agar kita bisa semakin mengasihi-Nya.”12

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya n yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia r di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.” Ephesus 2:4-7

“Jiwa kita dapat meluap dengan sukacita yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan saat ini. Kita dapat mengalami kebebasan yang membebaskan dari rasa bersalah dan ketakutan karena kita telah dinyatakan benar sepenuhnya oleh kepercayaan kita kepada karya Yesus Kristus yang telah selesai.”13

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.” Roma 14:17,18

“Satu-satunya tanggung jawab seorang Kristen adalah untuk percaya pada kasih dan kasih karunia yang Allah tawarkan secara cuma-cuma. Pesan yang jelas ini sangat kontras dengan ajaran mereka yang ingin kita percaya kepada Kristus dan mematuhi aturan-aturan tertentu…”14

“Jika kita berusaha untuk menjadi benar di hadapan Tuhan melalui perbuatan kita, bukan dengan iman, kita menemukan diri kita di bawah kutuk. Tidak ada pengecualian untuk aturan ini.”15

“Seberapa sering Saudara pergi ke gereja mencari dorongan hanya untuk mendengar tentang kegagalan Saudara dan betapa kecewanya Allah terhadap Saudara? Yang saya dapatkan dari pesan semacam itu adalah rasa bersalah yang sangat besar. Rasa frustrasi saya meningkat karena saya benar-benar ingin lebih mengasihi Tuhan, lebih banyak berdoa, memiliki hubungan yang lebih dalam dengan-Nya…..Betapa berbedanya pesan yang kita lihat ketika kita beralih ke Perjanjian Baru! Perjanjian Baru tidak menyoroti apa yang seharusnya kita lakukan untuk Tuhan, tetapi apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita.16
“Allah membuat Yesus menjadi dosa bagi agar Saudara dibenarkan oleh Allah melalui Dia. Yesus memberikan kepada Saudara kebenaran-Nya ketika Saudara hanya menempatkan iman dan kepercayaan Saudara pada pekerjaan yang telah Dia lakukan untuk Saudara. Semua pekerjaan-Nya adalah anugerah…. Tuhan telah memberi Saudara satu tanggung jawab sederhana: percaya pada janji-Nya.”17

“Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin " untuk memuliakan Allah .” 2 Kor.1:20

“Kiranya Saudara berdiri teguh untuk kasih karunia Yesus Kristus. Kiranya Saudara tidak tergerak oleh keinginan yang menipu untuk menyenangkan manusia. Dan semoga Saudara bermegah hari ini dalam apa yang telah Yesus lakukan untuk Saudara, dan hanya dalam hal itu.”18

“... kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah. Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut. Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.” Roma 7:4-6

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita ? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan " Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8: 31-39

“Rahmat Tuhan tidak melengkapi pekerjaan baik kita. Sebaliknya, kasih karunia-Nya mengalahkan perbuatan buruk kita, yaitu dosa-dosa kita. Allah melakukan ini dengan menempatkan dosa-dosa kita pada Kristus dan dengan menyerahkan murka yang kita terima dengan limpah kepada-Nya. Karena Yesus sepenuhnya membayar hukuman yang mengerikan dari dosa-dosa kita, Allah dapat memberikan kasih karunia-Nya kepada kita melalui pengampunan dosa kita yang lengkap dan total.”19

Luasnya Pengampunan Kita:

Maz.103:12 “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” Dia menghapus dosa-dosa kita dengan jarak yang tak terbatas dari kita. Jika Saudara bepergian ke arah timur, Saudara tidak akan pernah pergi ke barat. Timur dan barat tidak pernah bertemu. Utara dan selatan bertemu di kutub utara.

Yesaya 38:17 “Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.” Tidak terlihat. Tuhan tidak lagi “melihat” saya dalam terang dosa-dosa saya. Dia melihat kebenaran Yesus bagi saya.

Mikha 7;19 “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” Tidak pernah ditemukan di laut. Tidak "dijatuhkan" ke laut, "dilemparkan."

Yesaya 43:25 “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” Dosa tidak lagi “disimpan dalam arsip”, catatan dihapuskan, dimusnahkan. Tuhan tidak bisa "melupakan" seperti dalam kesalahan manusia, tetapi Dia memilih untuk "tidak mengingat."

“….dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,” Roma 5:20

“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” 2 Kor.15:18, 19, 21.

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Roma 8:1

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Roma 5:1

“Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” Yohanes 1: 16, 17

Semoga iman Saudara selalu tetap di dalam Yesus, dan bersukacita dalam kasih, anugerah, dan kebenaran-Nya.

(1) Ibid, hal. 27 (2) Chuck Smith, Why Grace Changes Everything, hal. 13 (3) Ibid, hal. 40,41 (4) Ibid, hal. 119 (5) Ibid, hal. 157 (6) Ibid, hal. 164,165 (7) Ibid, hal. 172 (8) Ibid, hal. 189 (9) Ibid, hal. 190 (10) Ibid (11) Ibid, hal. 195 (12) Ibid (13) Ibid (14) Ibid, hal. 213 (15) Ibid, hal. 214 (16) Ibid, hal. 216 (17) Ibid (18) Ibid, hal. 218 (19) Jerry Bridges, Transforming Grace, NavPress